Shalat merupakan ibadah wajib yang dilakukan oleh manusia, bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban semata, shalat adalah pertemuan kita dengan Rabb semesta alam. Shalat yang khusyuk akan mengantarkan kita kepada makna ibadah yang sebenarnya. Menurut sebuah riwayat, khusyuk atau tidaknya shalat seseorang dapat dilihat dari saat salam hingga takbiratul ihram atau dengan kata lain sejak akhir shalat hingga shalat di waktu berikutnya, karena shalat yang benar-benar sungguh-sungguh akan menjaga kita dari perbuatan keji dan mungkar.
Dalam sebuah riwayat, nabi bersabda “Akan hadir diantara kalian calon penghuni surga.” dan datanglah seorang pria. Seorang sahabat yang bernama Amr bin Ash begitu penasaran mengapa orang tersebut disebut Rasulullah sebagai calon penghuni surga, dan meminta ijin untuk menginap dirumahnya dan mengamati bagaimana ibadahnya sehari-hari. Namun setelah beberapa hari tinggal dan menginap di rumah orang tersebut, Amr bin Ash tidak menemukan ibadah dan amal khusus yang dia lakukan. Saat Amr bin Ash menanyakan tentang amalan apa yang dia lakukan, dia menjawab “tidak ada amalan khusus yang dia kerjakan semuanya seperti yang anda lihat. Hanya saja hati saya tidak saya biarkan mempunyai sifat hasud, riya’, dan ujub kepada orang lain. Dari kisah singkat tersebut dapat kita ambil simpulan, bahwa untuk dekat dengan Allah Swt hal yang paling utama dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan hati.
Begitu juga dengan shalat. Shalat yang khusyuk berawal dari hati yang bersih, dan hati yang bersih juga merupakan salah satu syarat agar sholat menjadi khusyuk. Dalam kajian yang bertajuk “Bersihkan Hati dengan Sholat Khusyuk” itu Ust. Edy Musoffa Izzuddin dari Sholat Center Yogyakarta menuturkan beberapa langkah agar hati menjadi lebih bersih sehingga sholat menjadi khusyuk.
Takholi
Takholi yaitu mengosongkan, menanggalkan sifat-sifat jelek. Meskipun semua orang memiliki potensi untuk berbuat jelek akan tetapi bukan tidak mungkin jika kita berusaha untuk tidak mendekati sifat-sifat jelek atau meninggalkan sifat-sifat jelek tersebut. Sifat-sifat jelek yang dimaksud adalah takabur, hasad, hasud, dengki, pelit, dan berbagai penyakit hati lainnya.
Takhali
Kebalikan dari takholi, takhali berarti menghiasi diri dengan sifat-sifat yang baik. Menghias diri dengan sifat-sifat baik memang tidak semudah yang kita pikirkan, pasti banyak godaan yang singgah saat kita berusaha untuk mendekatkan diri pada kebaikan.
Tajali
Tajali yakni saat telah berusaha untuk menghiasi diri dengan sifat-sifat baik (takhali), Allah akan membukakan nurani kita, sehingga hidayah mudah datang dan hati yang bersih dapat terjaga.
Shalat dan kebersihan hati begitu erat kaitannya, saat hati bersih maka sholat akan mudah mencapai tumakninah. Begitu pula saat hati sedang gundah gulana akan sulit mencapai shalat yang khusyuk. Apabila sudah begitu mungkin kita perlu mengoreksi lagi apakah kita sudah menghadirkan Allah SWT dalam setiap shalat kita atau belum. Jika belum kita harus kembali perhatikan bagaimana cara wudhu kita, dan bagaimana cara kita mengkondisikan hati kita saat berniat.
“Kalau ingin dekat dengan Allah SWT melalui sholat, maka sabarkanlah hati kita. Dan hadirkan keyakinan bahwa Allah selalu melihat kita.” Tutur Ustadz Edy.
Sholat adalah amalan yang pertama kali akan ditanyakan di akhirat kelak, jika sholatnya baik maka seluruh amalannya juga baik, jika sholatnya buruk maka semua amal juga jelek. Maka dari itu sudah seyogyanya kita lebih memperhatikan sholat kita. Karena sebenar-benarnya sholat itu untuk kita sendiri.