Selasa (17/01) Yayasan Aitam dan Majelis Taklim Ahsana mengadakan tabligh akbar bersama KH. Anwar Zahid. Da’i kondang asal Bojonegoro ini memang dikenal piawai dalam menyampaikan ceramah. Logat jawanya yang kental serta ‘guyonan-guyonan’ segar membuat ceramah beliau sanggup merangkul berbagai lapisan masyarakat dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Dalam tabligh akbar yang digelar di lingkungan Pondok Pesantren Aitam, Kyai yang juga menjadi pengasuh dan pengajar pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah ini akan membahas tema “Menjadi pribadi Sholeh dan dermawan”. Sebagai manusia kita harus menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Meskipun perkembangan dan modernisasi jaman adalah suatu hal yang tidak bisa kita hindari. Akan tetapi semakin deras arus globalisasi yang kita rasakan, maka kita harus semakin pandai dalam menyikapi berbagai persoalan hidup. Namun beratnya tuntutan dalam hidup membuat kita lalai dalam menyeimbangkan kebutuhan jasmani (fisik) dan rohani (jiwa). Layaknya tubuh jiwa juga membutuhkan nutrisi. Sehingga ia merasa tenang dan bahagia sehingga hidupnya seimbang.
Islam selalu mendorong umatnya agar menjadi pribadi yang kuat dan berakhlak mulia. Sehingga menjadi makhluk yang dicintai Allah. “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289). Hadist di atas menunjukan bahwa Rasullullah menganjurkan umat Islam selalau berbuat baik terhadap orang lain dan mahluk yang lain. Salah satu akhlak mulia adalah dengan menyantuni anak yatim. Karena sesungguhnya anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang. Memberikan perhatian, kasih sayang, dan mendidik mereka adalah kewajiban setiap muslim.
“Salah satu cara berlatih menjadi orang kaya adalah dengan memberikan apa yang kita punya kepada orang lain yang lebih membutuhkan.”, tutur Kyai Anwar Zahid.
Dari Sahl bin Sa’ad Radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya. [HR al-Bukhari no. 4998 dan 5659]
Membelanjakan sebagian harta kita di jalan Allah, insya Allah akan membuat harta kita menjadi suci dan semakin barokah. Hal ini juga menjadi sarana yang tepat untuk melatih jiwa kita menjadi pribadi yang kuat dengan jiwa yang lembut, penuh kasih sayang, penuh rasa syukur, dan meningkatkan iman serta taqwa kita agar senantiasa mengharap ridha dari Allah SWT.
Majelis Taklim Ahsana adalah bentuk majelis taklim bagi pengurus, karyawan, donatur, relawan, dan masyarakat umum. Kedepannya kami berkomitmen untuk mengadakan Kajian Ahsana ini secara rutin. Pada acara tersebut juga dilakukan penggalangan dana untuk infaq pembangunan asrama dan gedung tahfidz Qur’an untuk anak-anak yatim.