Hari ini, 89 tahun yang lalu, pemuda dari berbagai penjuru tanah air berkumpul di Jakarta berupaya untuk mempersatukan organisasi-organisasi pemuda pergerakan dalam satu wadah. Hal ini sudah dilakukan sejak Kongres Pemuda I yang dilaksanakan di tahun 1926. Kemudian dalam Kongres II yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928 ini di di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta ini menghasilkan beberapa rumusan penting, yaitu:
Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut juga diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman.
Sumpah Pemuda merupakan tonggak utama sejarah kebangkitan pergerakan demi kemerdekaan Indonesia. Sejak hari itu, setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Pemuda adalah pemimpin bangsa di masa depan. Oleh karena itu, dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan, Ayo bangkit dan Berkaryalah Pemuda Indonesia! Menebar Manfaat untuk Sesama.
Pemuda adalah gambaran masa depan sebuah negara. Jadilah pemuda harapan bangsa yang cerdas, peduli, dan berkahlak mulia. Dengan Semangat Sumpah Pemuda semoga lahir pemuda-pemuda yang tangguh, hebat, dan kuat. Yang dapat mewujudkan Negara Indonesia yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur… aamiin…