“Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Menurut pengertian ilmu sosial, silaturahmi menjadi bagian dari network yang akan memperluas jaringan seseorang. Maka kata dilapangkan rezeki dalam hadist yang tersebut diatas dapat kita artikan dalam bidang ekonomi dan bisnis. Tak dapat dipungkiri kekuatan jaringan akan sangat mempengaruhi bisnis yang kita bangun. Ibaratnya jika kita berdagang, jika semakin banyak orang mengetahui maka kemungkinan dagangan kita semakin laku juga tinggi, begitupun sebaliknya.
Sebuah penelitian yang menyingkap hikmah dari sebuah kebiasaan silaturrahmi juga pernah dilakukan di California. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa antara tahun 1965–1974 ada dua orang ahli epidemi penyakit yang melakukan riset pada gaya hidup dan kesehatan penduduk Alameda County, California yang berjumlah 4.725 orang.

Hasil menarik dari riset itu adalah bahwa mereka menemukan bahwa angka kematian tiga kali lebih tinggi pada orang yang eksklusif (tertutup) dibandingkan orang-orang yang rajin bersilaturrahmi dan menjalin hubungan.

Pada artikel tersebut juga disampaikan bahwa ada sebuah riset yang pernah dilakukan pada penduduk Seattle ditahun 1997. Riset tersebut menyimpulkan bahwa biaya kesehatan lebih rendah didapati pada keluarga yang suka bersilaturrahmi dengan orang lain, dan konon keluarga yang seperti ini jauh lebih sehat dibandingkan keluarga-keluarga lain.

MacArthur Foundation di AS mengeluarkan kesimpulan sejalan yang menyatakan bahwa manusia lanjut usia (manula) bisa bertahan hidup lebih lama itu karena disebabkan mereka kerap bersilaturrahmi dengan keluarga dan kerabat serta rajin hadir dalam pertemuan-pertemuan.

Allah SWT akan memanjangkan umur sebab silaturrahmi. Karena kita rajin menjalin dan membina hubungan baik dengan sesama, maka kita akan dicintai dan disenangi orang. Meski kita sudah wafat sekalipun, namun nama kita masih disebut dan dikenang orang sebagaimana sebuah peribahasa menyebutkan “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama”. Seperti tokoh-tokoh besar yang berjasa bagi kehidupan masyarakat luas, meskipun telah meninggal akan tetapi karena jasa dan hubungan dengan sesama yang pernah dibina dengan baik, mereka tetap dikenang orang dan di do’akan oleh orang lain.

Silaturahmi memiliki arti yang sangat penting, khususnya dalam kehidupan seseorang dan umumnya bagi umat Islam secara keseluruhan. Silaturahmi menjadi tonggak yang mengokohkan banyak hal, mulai dari persatuan, perhatian, kasih sayang, mata pencaharian, hingga memudahkan seseorang memasuki surga-Nya. Allohu a’lam bish showaab.