Foto: Nur Aziz (kiri) sedang setor hafalan ke Nggir Rusmanto (kanan).

Nama lengkapnya Nggir Rusmanto, panggilan akrabnya Manto. Manto kini duduk di kelas X SMA. Sejak kelas 5 SD ia menuntut ilmu dan belajar tahfidz Qur’an di Pesantren Aitam, bersama Putri Sholikah, adik perempuannya. Dalam kurun waktu 5 tahun ia berhasil menghafalkan 3 juz Al-Qur’an. Dan beberapa waktu lalu Manto menjadi salah satu santri yang dikirim Pondok untuk belajar di Pesantren Tahfidz di Sukorejo, Kendal. Ia bersama Arif dan Zulfa belajar tahfidz di Kendal kurang lebih selama 2 bulan, agar lebih fokus untuk menghafal.

Awalnya ia merasa berat hati karena harus meninggalkan adiknya tercinta seorang diri. Maklum saja kedua bersaudara ini tak pernah berpisah sebelumnya. Begitu juga Putri, berpisah dengan sang kakak tak pernah terlintas di benaknya. Namun, semua hal tersebut adalah untuk kebaikan masa depan mereka. Meski awalnya terasa berat, akan tetapi akhirnya semangat dan do’a dari Putri untuk Manto membuat semangat belajarnya semakin meningkat. Alhamdulillah, sepulang dari Kendal Manto berhasil membawa pulang 10 Juz hafalan Al-Qur’an. Total kini ia telah hafal 13 juz. Dan kini ia di tugasi membimbing serta menerima setoran hafalan qur’an dari adik-adiknya tingkat SMP sambil terus murojaah hafalannya. Ia bertekad, saat lulus SMA nanti ia sudah hafiz Qur’an.

“Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Saya ingin menghadiahkan mahkota dan jubah kemuliaan kepada ayah dan ibu saya.”, itulah motivasi menghafal Qur’an remaja asal Temanggung ini.

Kehilangan orang tua di usia dini tentu berpengaruh pada pendidikan dan pembinaan yang di dapatkan. Kasih sayang dan ketulusan orang tua tidak akan pernah terganti, begitupun sosok ibu bagi Manto.

“Ibu saya meninggal saat saya berusia 5 tahun. Salah satu hal yang saya ingat dari ibu saya adalah waktu saya kecil saya pernah minta uang Rp. 1000,00 namun ibu memberi saya Rp. 2000,00. Pesan ibu yang selalu saya ingat adalah saat kita mendapat rezeki jangan lupa berbagi dengan sesama kita juga harus sopan sama saudara.”, tutur Manto.

Ayah juga menjadi satu figur penting dalam hidup Manto. Sang ayah yang berprofesi sebagai petani selalu berpesan agar mereka berdua belajar dengan giat agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kata-kata Ayahnya menjadi satu lecutan semangat bagi anak yang berkeinginan menjadi wirausahawan ini.

Ayo bantu Manto dan anak-anak yatim yang lain mewujudkan cita-citanya… Pendidikan yang mereka dapatkan saat ini adalah modal awal ia meraih masa depan yang lebih baik.

Salurkan donasi anda untuk program Aitam Pintar ke No. Rekening BNI Syariah 0289989961 a.n Yayasan Aitam Indonesia Mandiri

Info: 085101811199

#aitamindonesia #yayasanaitam #pesantrenaitam #pesantrenyatim #pesantrentahfidz #hafidzquran #hafiz #hafidz #hafizindonesia #hafizquran #aitampintar #pendidikan #pendidikananakyatim #pendidikananakindonesia #pendidikananak

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *