وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

 

 “ Dan Tuhammu berfirman, “Berdo’alah kepada-Ku,niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku, akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60)

khutbah-jumat-pahami-bila-doa-muslim-belum-terkabul-oleh-allah-swt

Berdo’a adalah memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik kepada Allah SWT. Saat berdoa terjalin sebuah hubungan antara makhluk dengan Sang Pencipta untuk memohon atas sesuatu yang membuktikan bahwa tidak berdayanya kita sebagai seorang hamba di hadapan Sang pencipta.  Berdo’a bisa dilakukan kapan saja ataupun dimana saja, akan tetapi berikut adalah beberapa waktu mustajab untuk berdo’a seperti yang telah dirangkum oleh tim redaksi aitam berikut ini:

  1. Pada hari Arafah – Hari Arafah merupakan waktu dimana jama’ah haji melakukan wukuf di Padang Arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari Arafah, semua jama’ah disarankan berdoa sebanyak-banyaknya, tak terkecuali jama’ah yang tengah berhaji ataupun jamaah yang tidak tengah menunaikan ibadah haji. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi).

 

  1. Bulan Ramadhan,

Bulan Ramadhan memang bulan yang penuh limpahan berkah dan pahala dari Allah SWT. Ibadah-ibadah yang dilakukan di bulan suci Ramadhan baik wajib maupun sunnah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Sungguh sangat istimewa bulan yang satu ini, tidurnya orang yang berpuasa saja sudah dinilai pahala apalagi ibadah ataupun do’a.  pada bulan ini terdapat beberapa waktu yang mustajab untuk berdo’a, yaitu saat sahur, saat berbuka, pada saat shalat malam, dan utamanya saat 10 malam terakhir di bulan Ramadhan karena diantara sepuluh malam terakhir itu terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu malam Lailatul Qadr.

 

  1. Hari Jum’at

 Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ يُصَلِّى يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

“Pada hari  itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim shalat berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, -yang kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (HR. Bukhari nomor 893[1]dan Muslim nomor 852)

 

  1. Di antara adzan dan iqamat,

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa, Rasulullah Saw. Bersabda:

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)

 

  1. Saat Sujud dan Ba’da (setelah) shalat,

Dari Abu Umamah, dia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: “Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib.” (HR. at-Tirmidzi)

 

  1. Saat turun hujan,

Hal ini terdapat pada hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi).

Anjuran untuk berdo’a ketika hujan turun juga terdapat pada hadits dari Ummul Mukminin, ’Aisyah RA

إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

”Nabi Saw ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari, Ahmad, An Nasai)

 

  1. Saat dalam jalannya Allah (jihad fii sabilillah).

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.” (Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah)

Untuk Saat ini, di Indonesia kondisinya aman dan tenteram sehingga tidak perlu jihad fii sabilillah angkat senjata, tetapi yang perlu dilakukan adalah berperang melawan hawa nafsu.

 

  1. Pada 1/3 malam yang akhir.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Allah Tabaraka wataa’la turun ke langit dunia pada setiap malam, yaitu pada 1/3 malam terakhir seraya berfirman, ‘Siapa yang berdo’a kepadaKu niscaya akan Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu niscaya akan Aku berikan dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.'” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Berdo’a ibarat seseorang yang mengkayuh sepeda perlahan-lahan, yang meskipun terkadang menempuh perjalanan yang lama tetapi insya akan Allah sampai tujuan. Itulah 9 waktu mustajab untuk berdo’a, semoga bermanfaat bagi sahabat aitam semuanya. Wallahusalam bisshowab. (Setyorini Ari)