Perubahan besar berawal dari sebuah visi. Visi merupakan mimpi besar yang akan menuntun gerakan-gerakan pelaksanaan dan gerakan teknis. Visi akan“mendrive” perahu  peradaban akan dibawa kemana.

Tanpa kita sadari, hidup adalah pengulangan masa lalu, dan beberapa adalah kegiatan yang kita lakukan dalam menjalani kehidupan adalah copy paste atau bisa jadi copy modifikasi dari kehidupan masa lalu.

Generasi Nabi Saw adalah generasi terbaik yang tersurat di Al-Quran. Generasi khoiru ummah, yang terbaik pada masanya. Tinggal melakukan copy paste atau bisa jadi copy modifikasi dari kehidupan masa lalu. Generasi khoiru ummah, yang telah mengaplikasikan peradaban berbasis masjid. Seluruh kehidupan diinspirasi dan dikendalikan dari masjid.

Peradaban masjid adalah peradaban yang disinari oleh nilai-nilai kebaikan/makruf masjid. Merupakan peradaban Ilahiyah yang menuntun manusia dekat pada Rabb-Nya. Peradaban yang mengajakmanusia pada nilai hakiki kehidupan yang berorientasi hidup adalah ibadah. Wamaa kholaqtul jinna wal insa illa liya’buduun.

Kehidupan sekarang diliputi dan didominasi peradaban pasar, transaksional, ribawi, dan mengajak orang jauh dari Rabb-Nya. Peradaban serba kapitalis. Kehormatan, prestasi, kemuliaan, diukur dari kapital yang dimiliki. Bukan ukuran-ukuran nilai Ilahiyah.

Peradaban masjid perlu kita tumbuhkan dari lingkungan kita, masjid kita. Misalnya saja mulai mengembangkan peran-peran masjid. Hari-hari ini yang jamak terjadi adalah masjid hanya terbatas pelayanan ibadah madhoh. Padahal masjid semestinya bisa difungsikan sebagai pusat ibadah sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain.

Mari kita kembangkan pelayanan dan potensi masjid kita menjadi luar biasa. Berbagai potensi, seperti: bangunan yang megah, jamaah, dana, koordinasi full (ditandai dengan sholat jamaah 5 kali sehari) tinggal dioptimalisasi sehingga fungsinya bisa lebih berdaya. Bisa dimulai dari membangun visi bersama jamaah sehingga mampu menjadi satu kekuatan pembangunan perubahan. Karena kekuatan kita ada di masjid, kekuatan jamaah yang tidak bisa lepas dari ukhwah.

InsyaAllah ketika visi peradaban masjid terus menguat, izzul Islam akan menanti. Barakallahufiikum.

 

Muhammad Makmur

Kapembina Yayasan Aitam Indonesia